Tuesday, March 26, 2013

METODE SIMPLE BELAJAR NAHWU - SHOROF

Perlu diperhatikan, bahwa pembahasan ilmu nahwu hanya berkisar pada huruf akhir kalimat saja. Sedangkan untuk huruf-huruf yang lain dibahas dalam fan shorof. Sebagai contoh, kita ingin mengetahui pembacaan lafadh زيد dari kalimat قام زيد . ilmu nahwu hanya membahas bagaimana cara membaca huruf د , sementara pembacaan huruf ز dan ي adalah wilayah ilmu shorof. Dengan demikian, praktek shorof relatif lebih sulit daripada nahwu.

Salah satu metode sederhana praktek tashrif ishthilahy ialah sebagai berikut :
1. Menghafalkan semua lafadh dalam tashrif ishthilahy.
2. Mengetahui pengertian semua shighot dan binak.
3. Mengikutkan lafadh-lafadh tsulatsy mujarrod pada semua wazan tsulasi mazid, satu-persatu. 

Mulai dari binak shohih sampai binak lafif maqrun & mafruq. Contoh :

Lafadh نَصَرَ diikutkan wazan أفعل , maka berbunyi أَنْصَرَ, يُنْصِرُ, إنْصَارًا ….. إلخ

Ketika diikutkan wazan فعَّل , maka berbunyi نَصَّرَ, يُنْصِرُ, تَنْصِيْرًا ….. إلخ dst. sampai wazan  افْعَالَّ.

Lafadh وَقىَّ diikutkan wazan أفعل , maka berbunyi أَوْقىَ, يُوْقِيْ, إِيْقَاءً ….. إلخ

etika diikutkan wazan فعَّل , maka berbunyi وَقىَّ, يُوَقِّيْ, تَوْقِيًّا, تَوْقِيَةً ….. إلخ dst. sampai wazan  افْعَالَّ.


Begitu juga binak-binak yang lainnya. Sedangkan untuk ruba’iy, prakteknya hampir mirip dengan tlulatsy.
4. Jika sudah lancar, maka mencoba mengikutkan lafadh pada sebuah wazan dan menyebutkan sebuah shighotnya. Contoh, lafadh شَوَى dikutkan wazan استفعل , kemudian sebutkan isim fa’ilnya ! Maka jawabannya ialah lafadh مُسْتَشْوٍ . Lafadh اخْتَارَ dikutkan wazan فعَّل , kemudian sebutkan fi’il amrnya ! Maka jawabannya ialah lafadh خَيِّرْ . Cobalah untuk menjawab dengan cepat dan tangkas !

1. Menghafalkan semua lafadh dalam tashrif lughowy.
2. Mengikutkan lafadh-lafadh tsulatsy mujarrod yang tidak tercantum dalam tashrif lughowy pada semua lafadh-lafadh yang ada dalam tashrif lughowy, satu-persatu. Mulai dari binak shohih sampai binak lafif maqrun & mafruq, demikian juga mulai dari shighot madli sampai zaman-makan. Contoh :

Lafadh خَرَجَ diikutkan pentashrifan fi’il madli, maka berbunyi خَرَجَ, خَرَحَا, خَرَجُوْا, خَرَجَتْ ….. إلخ

Ketika diikutkan pentashrifan fi’il mudlori’, maka berbunyi يَخْرُجُ, يَخْرُجَانِ, يَخْرُجُوْنَ, تَخْرُجُ ….. إلخ

Ketika diikutkan pentashrifan fi’il amr, maka berbunyi لِيَخْرُجْ, لِيَخْرُجَا, لِيَخْرُجُوْا, لِتَخْرُجْ ….. إلخ

Ketika diikutkan pentashrifan isim fa’il, maka berbunyi خَارِجٌ, خَارِجَانِ, خَارِجُوْنَ, وَخُرَّاجٌ ….. إلخ

Ketika diikutkan pentashrifan fi’il mudlori’ dengan nun taukid tsaqilah, maka berbunyi يَخْرُجَنَّ, يَخْرُجَانِّ, يَخْرُجُنَّ, تَخْرُجَنَّ ….. إلخ dst.


Begitu seterusnya, sampai pentashrifan isim zaman-makan. Demikian juga binak-binak yang lain.
3. Jika sudah lancar, maka mencoba mengikutkan lafadh pada sebuah shighot dan menyebutkan sebuah waqi’nya. Contoh, lafadh اسْتَجَابَ dikutkan pentashrifan fi’il amrnya yang beserta nun taukud khofifah, sebutkanlah waqi’ mufrod muannats mukhothobahnya ! Maka jawabannya ialah lafadh اِسْتَجِيْبِنْ . Lafadh قَالَ dikutkan pentashrifan isim fa’ilnya, kemudiansebutkanlah waqi’ jama’ mudzakkar salimnya ! Maka jawabannya ialah lafadh قَائِلُوْنَ .

Jika tashrif ishthilahy dan lughowy telah lancar semua, maka dicoba untuk mengkombinasikan keduanya. Contoh, lafadh سَرَى diikutkan wazan تفَاعَلَ , kemudian ikutkan pentashrifan fi’il nahinya yang beserta nun taukid tsaqilah dan sebutkan waqi’ jama’ mudzakkar gho’ibnya ! Maka jawabannya ialah lafadh لاَ يَتَسَارَوُنَّ .

Wallahu a’lam.

2 comments:

Unknown said...

TEKNIK MEMBACA DAN MEMAHAMI KITAB KUNING THORIQOH MANZILAH (Sistematis, Aplikatif dan Evisien)

Pak, ada metode yang sistematis, aplikatif dan evisien dalam membaca dan memehami kitab kuning atau gundul yang terkenal di daerah madura dan sekitarnya sejak tahun 2007 yang lalu bernama THORIQOH MANZILAH atau disebut dengan nama MKKT (Musyawarah Kitab Kuning Thhoriqoh). Belajar kitab dengn metode ini tidak terlalu membutuhkan hafalan, baik kaidah nahwu dan shorrof, tapu cukup takror (mengulang-ulang) saja dari materi yang disajikan. Insya Allah dalam waktu 2-6 bulan secara intensif akan bisa membaca dan memahami dengan baik dan benar. Kitab pegangan yang dijadikan praktek adalah kitab Fathul Qorieb, dalam jangka waktu 2-6 bulan para peserta Diklat harus khatam kitab tersebut dan bisa mengi'rob serta hafal kaidah-kaidah nahwu shorrof tanpa di hafalkan, Kitab teknik ini sudah terbukti keberhasilannya. Kami tidak menjual bukunya, tapi hanya melayani jasa tutor saja dalam bentyuk Diklat. Bagi yang berminat ikut diklatnya, bagi guru hanya 3 hari saja. Bagi siswa yang telah memiliki dasar pengetahuan Nahwu shorrof, secara intensif (3 kali tatap muka) dalam sepekan disediakan waktu 3 bulan. Bagi yang berminat kami akan mengadakan diklat tersebut, apabila jumlah pesertanya sebanyak minimal 10 orang, pendaftaran gratis ! Hub. 08199910077 Drs. H. Muhammad Muhsin Amir Sumenep Madura Jawa Timur.

pakettravelingjogja.blogspot.com said...

jazakallah informasinya