Wednesday, April 3, 2013

DAKWAH ILLALLAH DAN DAINYA

Tidak ada kalimat yang lebih indah daripada menyeru kepada Allah; “Dan siapakah yang lebih baik perkataaanya dari pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri) ’”(Fushshilat[41]:33)

Tidak ada orang yang lebih kuat dibandingkan dengan orang yang membawa risalah Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Mahabenar Allah,

“(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-nya dan tidak merasa takut kepada siapapun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.” (Al-Ahzab[33]:39)

Mereka adalah orang-orang yang dipilih dan diutamakan diatas manusia seluruh alam. Allah berfirman,

“Allah memilih para utusan(-nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya, Allah maha mendengar maha melihat.”(al-Hajj[22]:75)
“Sesungguhnya, Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (dimasa masing-masing)”(Ali Imran[3]:33)
“Kemudian kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba kami...”(Fathir[35]:32)
“Dan ingatlah hamba-hamba kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’kub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi). Sungguh, kami telah mensucikan mereka dengan (Menganugrahkan) akhlak yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (Manusia) kepada negeri akhirat. Dan Sungguh, disisi kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (Shad[38]:45-47)

Kemuliaan ucapan tergantung pada kemuliaan yang diucapkan. Secara khusus, ucapan itu dianggap indah karena membawa dakwah yang paling mulia, menyampaikan petunjuk paling utama; dakwah yang mendapatkan kemuliaan intisab(melekat) kepada Allah Subhanahu wa ta’ala; hidayah yang bebas dari kesalahan, noda, dan pembelokan,

“...Jika datang kepadamu petunjuk daripadaku, maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjukku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (Thaha[20]:123)

Pemilihan dan seleksi para da’i didasarkan pada sikap rabbaniyahnya, kemampuan dan kecermatanya mengemban amanah, dan kesabaranya dalam menyampaikan risalah,

“Diantara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya).” (al-Ahzab[33]:23)

Allah subhanahu wa ta‘ala telah memilih Muhammad Shlallahu ‘alaihi wa sallam untuk membawa dakwah terbesar, petunjuk yang paling bersih, risalah yang paling lengkap, kitab paling abadi, dan syariat paling kekal ini. Allah telah memilih umat-nya untuk menyampaikan kitab yang paling suci, menerangkan jalan yang paling lurus, dan mengajarkan sasaran paling agung serta tujuan paling tinggi . Allah berfirman,

“Katakanlah (Muhammad), ‘inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.’” (Yusuf[12]:108)

Dengan dasar itu, Umat islam hari ini wajib untuk segera mengemban amanah ini, menyampaikan risalah, meninggikanya pada posisinya, memenuhi cakrawala, menampakan matahari kebenaran agar gelapnya kebatilan dan kesesatan segera sirna. Bila ini terjadi berguguranlah senandung setan  dan golonganya, kesesatan para pembual dan dustanya. Manusia hari ini kaum muslimin secara khusus sangat membutuhkan cahaya kebenaran, pancaran iman, sejuknya keyakinan sehingga mereka dapat berjaya, mulia, bahagia, dan aman. Mahabenar Allah yang telah berfirman,

“Sungguh al-Qur’an ini memberi petunjuk ke(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.” (al-Isra’[17]:9)

Hari ini, kitab suci kita telah memberikanpanduan langkah dijalan dakwah, memberi cahaya untuk kita dalam memikul tugas mulia ini, yang telah Allah khususkan bagi umat Muhammad Shlallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana ia telah menerangkan sebagian dari tanjakan dan biaya yang harus dibayar. Kitab ini juga telah menerangkan metode dakwah yang harus diikuti dan dilalui agar seorang da’i senantiasa berdzikir dan berfikir, paham, dan bijak.

Kita memohon kepada Allah agar senantiasa menolong para aktivis dakwah yang ikhlas dalam menuju tempat terbaik yang dicintai dan diridhainya. Amin.

Dr. Taufik al- Wa’iy (Dikutip dari mukadimah buku Dakwah Ilallah)

No comments: