Tidak ada kalimat yang lebih indah daripada
menyeru kepada Allah; “Dan siapakah yang lebih baik perkataaanya dari
pada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan kebajikan dan berkata,
‘Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah
diri) ’”(Fushshilat[41]:33)
Tidak ada orang yang lebih kuat dibandingkan
dengan orang yang membawa risalah Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat
manusia. Mahabenar Allah,
“(Yaitu) orang-orang yang menyampaikan
risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-nya dan tidak merasa takut kepada
siapapun selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.”
(Al-Ahzab[33]:39)
Mereka adalah orang-orang yang dipilih dan
diutamakan diatas manusia seluruh alam. Allah berfirman,
“Allah memilih para utusan(-nya) dari malaikat
dan dari manusia. Sesungguhnya, Allah maha mendengar maha
melihat.”(al-Hajj[22]:75)
“Sesungguhnya, Allah telah memilih Adam, Nuh,
keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat (dimasa
masing-masing)”(Ali Imran[3]:33)
“Kemudian kitab itu kami wariskan kepada
orang-orang yang kami pilih diantara hamba-hamba kami...”(Fathir[35]:32)
“Dan ingatlah hamba-hamba kami: Ibrahim, Ishaq,
dan Ya’kub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang
tinggi). Sungguh, kami telah mensucikan mereka dengan (Menganugrahkan) akhlak
yang tinggi kepadanya yaitu selalu mengingatkan (Manusia) kepada negeri
akhirat. Dan Sungguh, disisi kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang
paling baik.” (Shad[38]:45-47)
Kemuliaan ucapan tergantung pada kemuliaan yang
diucapkan. Secara khusus, ucapan itu dianggap indah karena membawa dakwah yang
paling mulia, menyampaikan petunjuk paling utama; dakwah yang mendapatkan
kemuliaan intisab(melekat) kepada Allah Subhanahu wa ta’ala; hidayah yang bebas
dari kesalahan, noda, dan pembelokan,
“...Jika datang kepadamu petunjuk daripadaku,
maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjukku, dia tidak akan sesat dan
tidak akan celaka.” (Thaha[20]:123)
Pemilihan dan seleksi para da’i didasarkan pada
sikap rabbaniyahnya, kemampuan dan kecermatanya mengemban amanah, dan
kesabaranya dalam menyampaikan risalah,
“Diantara orang-orang mukmin itu ada
orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan
diantara mereka ada yang gugur, dan diantara mereka ada (pula) yang
menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak mengubah (janjinya).”
(al-Ahzab[33]:23)
Allah subhanahu wa ta‘ala telah memilih
Muhammad Shlallahu ‘alaihi wa sallam untuk membawa dakwah terbesar, petunjuk
yang paling bersih, risalah yang paling lengkap, kitab paling abadi, dan
syariat paling kekal ini. Allah telah memilih umat-nya untuk menyampaikan kitab
yang paling suci, menerangkan jalan yang paling lurus, dan mengajarkan sasaran
paling agung serta tujuan paling tinggi . Allah berfirman,
“Katakanlah (Muhammad), ‘inilah jalanku, aku
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin,
mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.’” (Yusuf[12]:108)
Dengan dasar itu, Umat islam hari ini wajib
untuk segera mengemban amanah ini, menyampaikan risalah, meninggikanya pada
posisinya, memenuhi cakrawala, menampakan matahari kebenaran agar gelapnya
kebatilan dan kesesatan segera sirna. Bila ini terjadi berguguranlah senandung
setan dan golonganya, kesesatan para
pembual dan dustanya. Manusia hari ini kaum muslimin secara khusus sangat
membutuhkan cahaya kebenaran, pancaran iman, sejuknya keyakinan sehingga mereka
dapat berjaya, mulia, bahagia, dan aman. Mahabenar Allah yang telah berfirman,
“Sungguh al-Qur’an ini memberi petunjuk
ke(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”
(al-Isra’[17]:9)
Hari ini, kitab suci kita telah
memberikanpanduan langkah dijalan dakwah, memberi cahaya untuk kita dalam
memikul tugas mulia ini, yang telah Allah khususkan bagi umat Muhammad
Shlallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana ia telah menerangkan sebagian dari
tanjakan dan biaya yang harus dibayar. Kitab ini juga telah menerangkan metode
dakwah yang harus diikuti dan dilalui agar seorang da’i senantiasa berdzikir
dan berfikir, paham, dan bijak.
Kita memohon kepada Allah agar senantiasa
menolong para aktivis dakwah yang ikhlas dalam menuju tempat terbaik yang
dicintai dan diridhainya. Amin.
Dr. Taufik al- Wa’iy (Dikutip dari mukadimah buku Dakwah Ilallah)
No comments:
Post a Comment