Tuesday, April 9, 2013

STEP BY STEP MENG-ISLAM-KAN PERANCIS

Laporan intelejen Perancis menyebutkan pemeluk Islam baru di Perancis tahun ini mencapai 50 ribu orang, . Disebutkan pula bahwa kebanyakan mereka memeluk Islam atas upaya Jamaah Da’wah wa Tabligh yang berbasis di Pakistan dan memusatkan banyak kegiatannya di ibukota Perancis Paris. Dalam laporan intelejen yang disebarkan oleh harian Le Figaro, disebutkan, “Fenomena pemeluk Islam menjadi perhatian di Paris dan mengundang perhatian lebih serius.”

Gerakan pemelukan Islam banyak terjadi di sektor Aison, sebuah lokasi di Selatan Paris. Di tempat itu saja disebutkan ada sekitar 1000 hingga 2000 orang Perancis yang memeluk Islam di antara total penduduk 50 ribu orang Perancis yang tinggal di sana.

Secara umum jumlah Muslim di Perancis berjumlah 6 juta orang. Menurut laporan Islamic Center Eifrey, wilayah di Aison, hampir setiap pekan ada dua sampai tiga orang yang masuk Islam. Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa kebanyakan orang Prancis yang memeluk Islam umumnya adalah orang-orang yang tidak memiliki keyakinan agama sebelumnya, lalu mereka mendapatkan Islam yang mengisi kekosongan rohani mereka. Di samping itu ada juga yang sebelumnya memiliki kaitan dengan peradaban kristen tapi kemudian mereka memeluk Islam.

Jamaah Dakwah wat Tabligh yang berbasis di Pakistan disebutkan cukup banyak berperan besar menjadikan para pemuda perancis masuk Islam. Dijelaskan bahwa di Aison misalnya, ada sekitar 400 orang anggota Jamaah Tabligh dan simpatisannya di sana. Merekalah yang menyerukan berbagai siaraman ruhani sehingga diterima oleh para pemuda kampung.

Menurut informasi itu lagi, upaya jamaah tabligh dalam dua tahun terakhir mendapat persaingan dari arus salafi jihadi yang juga merekrut perhatian para pemuda disana. Tapi intelejen Perancis memandang arus pemikiran itu merupakan ancaman bahaya. Khususnya, setelah ada informasi di antara tertuduh dalam peledakan Darul Baidha pada 16 Mei 2003, salah satunya warga Perancis bernama Peir Robar, dan ia dihukum penjara seumur hidup.

Le Figaro, melakukan wawancara dengan seorang Perancis yang masuk Islam dan ia mengganti namanya dari Olivie menjadi Izzuddin, sejak sepuluh tahun silam. Ia menceritakan bahwa dirinya bertemu dengan sejumlah kaum muslimin ketika ia masih memeluk Kristen. Menurutnya Kristen agama yang tidak toleran dan tidak menerima dialog. “Saya mempelajari sholat dan sejarah Islam. Dan sejak saya masuk Islam hubungan dengan kedua orang tua yang memeluk Kristen tetap baik,” ujarnya. 

Sumber: eramuslim.com

No comments: