Jika dakwah adalah jalan yang
panjang,
jangan pernah berhenti untuk
menemukan penghujungnya.
Jika dakwah itu beban berat,
jangan meminta yang ringan
tetapi mintalah agar mempunyai
punggung yang kuat
untuk menopangnya.
Jika dakwah pendukungnya sedikit,
maka jadilah orang yang sedikit
itu.
1. Suatu kali semua penduduk desa
berdoa memohon hujan. Pada hari semua orang berkumpu luntuk berdoa, hanya satu
bocah laki-laki yang membawa payung.
Itulah IMAN!
2. Teladan dari seorang bayi
berusia satu tahun. Ketika anda melemparkannya ke udara, dia tertawa karena dia
tau anda akan menangkapnya kembali.
Itulah KEPERCAYAAN!
3. Setiap malam saat kita tidur,
kita tidak tahu apakah masih hidup saat bangun esok hari, tetapi kita masih
mempunyai rencana untuk esok hari.
Itulah HARAPAN!
Sebelum manusia dilahirkan, maka
di alam roh ditanya oleh Allah Swt. :
“Alastu bi Robbikum”. Roh
menjawab : “Bala Syahidna”.
Setelah Allah Swt. mendengar
ikrar dari manusia, Allah ingin bukti dari ikrar tersebut, maka manusia
dilahirkan dalam keadaan telanjang, tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa,
maka apabila hari ini kita punya ilmu, punya pakaian, punya kekuatan,.
Sesungguhnya ilmu itu adalah
milik Allah,
Pakaian itu milik Allah,
Kekuatan itu milik Allah.
Sesungguhnya manusia diciptakan
Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Allah ciptakan mata, telinga,
mulut, tangan, kaki, dll.
Allah ciptakan mata, Allah
pelihara mata, Allah beri rezeki pada mata.
Ada mata yang dapat melihat jarak
jauh, ada yang melihat jarak dekat bahkan ada yang melihat dengan bashiroh
(pandangan hati/bathin), itulah mata yang diberi rezeki oleh Allah.
Allah ciptakan telinga, Allah
pelihara telinga, Allah beri cukil batu pada telinga,
Allah beri rezeki pada telinga.
Ada telinga yang dapat mendengar jarak jauh,
ada yang mendengar jarak dekat
bahkan ada yang mendengar dengan bashiroh,
Itulah telinga yang diberi rezeki
oleh Allah dsb.
Allah cukupi kebutuhan manusia.
Dunia dan seisinya diciptakan untuk manusia, akan tetapi manusia diciptakan
bukan untuk dunia tetapi diciptakan untuk akhirat.
Bagamana diakhirat kita bisa
selamat?. Maka didunia inilah kita sempurnakan Iman dan Amal kita.
Apabila didunia Iman kita
sempurna, Amal kita sempurna, maka diakhir hayat kita dapat mengucapkan kalimat
“Laa ilaaha illallah”, sehingga kita mendapatkan nikmat kubur, nikmat mizan,
nikmat shirot dan nikmat surga yang selama-lamanya.
Tetapi apabila manusia tidak mau
menyempurnakan Iman dan Amal, sehingga Iman dan Amalnya cacat, maka diakhir
hayat tidak mampu mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallah”, sehingga mereka
nantinya akan mendapat siksa kubur, siksa mizan, siksa shirot dan siksa neraka
yang selama-lamanya.
Dikatakan oleh ulama : orang yang
disiksa di alam kubur akan menangis sehingga keluar air mata mereka sampai
habis, dan berganti air mata darah sampai habis dan berganti air mata nanah
sampai habis pula sehingga ia berdo’a : "Ya Tuhan kami, kami Telah melihat
dan mendengar siksa-Mu, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan
mengerjakan amal sholeh.
Sesungguhnya kami adalah
orang-orang yang yakin."
(QS. As-Sajdah : 12)
Dikatakan ulama : Meskipun
keyakinan manusia di alam kubur melebihi 70 orang wali, maka keyakinan itu
tidak dapat mengembalikannya ke dunia lagi. Mengapa?
Karena tempat menyempurnakan Iman
dan Amal bukan di alam kubur tetapi di dunia ini.
Wallahu a`lam
No comments:
Post a Comment