Mukjizat
ialah perkara yang nampak yang bertentangan dengan kebiasaan (yaitu hal yang
luar biasa yang terhadi melalui) tangan nabi atau rasul setelah diutusnya (yang
dilakukan) pada saat berdakwah (menyebarkan) misi kenabian dan kerasulan,
seperti menghidupkan orang mati, menghilangkan gunung dan memancarkan air dari
sela-sela jari jemari.
Adapun jikalau perkara
(sesuatu yang luar biasa itu) tampak pada tangan selain nabi dan rasul, jikalau
ia seorang wali (kekasih Alloh), maka sesuatu yang luar biasa itu sebut Karomah (keramat wali).
Seperti keistimewaan yang
terjadi pada Maryam. Beliau berada di dalam pemeliharaan nabi Zakariya as, dan
tidak seorang pun selain nabi Zakaria dapat masuk ke tempat Maryam berada. Nabi
Zakaria, jika keluar dari sisi siti maryam beliau pasti menutup/mengunci tujuh
pintu untuk menjaganya. Ketika nabi Zakaria masuk ke mihrob siti Zaryam berada,
beliau mendapati buah-buah musim dingin pada saat musim panas, dan mendapati
buah-buahan musim panas pada saat musim dingin, maka beliau terkagum-kagum.
Karena itu, lalu beliau bertanya kepada siti maryam mengenai jalan/cara
sampainya rejeki tersebut kepadanya, bukan pada musimnya, padahal pintu-pintu
tersebut terkunci dan penjaga selalu berkeliling di seputar kamar (ruangan
beribadah) nya.
Siti Maryam menjawab
pertanyaan nabi Zakaria, bahwasanya rezeki tersebut dari Alloh dan sesungguhnya
Alloh akan memberikan rezeki kepada orang yang dihendakiNya, dengan tanpa
perhitungan, sebagai bentuk pemberian Fadhol (kemurahan), dengan tanpa
mengurang-ngurangi (Qs Ali Imron:37)
Dan seperti keistimewaan
yang terjadi pada Fatimah ru, ketika suatu ketika beliau menghadiahkan kepada
ayahhandanya Nabi saw dua potong roti dan sepotong daging yang diletakkan di
dalam piring/mangkok yang ditutup. Lalu nabi saw mengirimkan kembali pembawa
piring mangkok itu dan sesuatu yang bersamanya yaitu piring dan mangkok
tersebut ke rumah Fatimah. Ketika nabi saw duduk dan berdiam diri pada tempat
duduknya, di rumah Fatimah, maka beliau bersabda: Bawalah kemari piring
tersebut wahai putriku.” Lalu Fatimah membuka piring tersebut tiba-tiba saja
piring tersebut dipenuhi roti dan daging. Kemudian Nabi saw bertanya kepada Fatimah,
“bagaimana kamu mendapatkan semua ini?”
Siti Fatimah menjawab:”
Semua ini berasal dari Alloh. Sungguh Alloh akan memberi rezeki kepada orang
yang dikehendakiNya dengan tanpa perhitungan.”
Kemudian Nabi saw bersabda,
“Segala puji bagi Alloh swt, yang telah menjadikanmu seeorang perempuan yang
menyerupai pemimpin kaum perempuan Bani Isroil”
Kemudian nabi saw
mengumpulkan Ali rhu, Hasan rhu, dan Husain rhu serta seluruh penghuni rumah Ali,
untuk makan bersama makanan yang ada didalam piring itu, Lalu mereka semua
makan hingga kenyang, namun makanan tersebut masih tetap tersisa. Maka Fatimah
mengirimkannya kepada para tetangganya.
Jikalau kemampuan luar biasa
itu terjadi dari orang-orang awam diantara orang-orang islam dalam bentuk
sebagai penyelamatan dari segala bencana dan dari segala hal yang tidak
disukainya maka kemapuan luar baisa itu disebut Ma’unah (pertolongan Alloh)
Jika kempauan luar biasa itu
terjadi pada seorang fasik, maka jika hal itu terjadi sesuai dengan tujuannya
maka kemampuan luar biasa itu disebut Istidroj
(tipu daya Alloh kepada orang tersebut dan untuk menguji keimanan
orang-orang islam yang menghadapinya)
Dan jika tidak sesuai dengan
tujuannya maka hal itu disebut Ihanah (Penghinaan
Alloh kepada orang tersebut) seperti yang pernah terjadi pada Musailimah al
kadzab (kalimat Musailimah dengan dibaca kasroh huruf lamnya/orang yang mengaku
sebagai nabi)
Sesungguhnya Musailimah
berdoa untuk orang yang buta satu matanya, agar matanya yang buta itu menjadi
sembuh bisa melihat, maka matanya yang sehat menjadi buta pula.
Dan Musailimah meludah ke
dalam sumur, agar supaya bertambah manis rasa airnya, maka iar sumur tersebut
berubah menjadi air asin yang sangat asin hingga terasa pahit.
Dan Musalimah mengusap
kepala anak yatim, maka menjadi rontoklah rambut kepala anak yatim tersebut.
Dan semua kejadian ini
adalah bukti yang memperkuat kebohongan pegakuan menjadi nabi, rasul. Semua
hikayat tersebut dituturkan oleh Syeikh
Al Laqoni dalam kitab Umdatul Murid.
Sumber: Bahjatul Wasail Bi
Syarhi Masail, Syaikh Muhammad Nawawi Al Bantani Rah
No comments:
Post a Comment