SEJARAH BEKAM
Bekam merupakan istilah yang dikenal dalam bahasa melayu, bahasa arab mengenalnya sebagai Hijamah, dalam bahasa inggris dikenal sebagai cupping, orang cina mengenalnya sebagai gua-sha, sedangkan orang Indonesia mengenalnya sebagai cantuk atau kop.
Bekam mulai dikenal dan dilakukan sejak jaman Mesir kuno, bangsa Mesir kuno pada saat itu dikenal sebagai bangsa yang banyak mengadakan perjalanan jauh untuk berdagang yang tentunya perjalanan tersebut banyak menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman di tubuh. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tubuh tersebut, mereka berupaya untuk mengeluarkan cairan-cairan darah kotor yang mereka anggap mempengaruhi keseimbangan metabolisme di tubuh. Pada perkembangannya, Bekam kemudian menyebar dan berkembang ke berbagai negara di dunia sebagai salah satu bentuk pengobatan yang ampuh.
Berobat adalah perintah agama, dan banyak hadits Rasulullah saw yang menganjurkannya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Usamah bin Syuraik oleh Ahmad ”Aku datang menemui Nabi saw. Dan aku melihat sahabat-sahabatnya seolah-olah di atas kepala mereka ada burung bertengger karena hormat dan takzim mereka kepada Nabi. Akupun memberi salam, lalu duduk. Kemudian datanglaj orang-orang Badui dari sana-sini. Mereka bertanya, ”Ya Rasulullah, apakah kami boleh berobat ?”. Nabi saw bersabda, ”Berobatlah engkau karena Allah ta’ala tidak menaruh sesuatu penyakit, melainkan menyediakan obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu penyakit tua”.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud oleh an-Nasa’i, Ibnu Maajah dan Hakim bahwa Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Karena itu, berobatlah engkau !”.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda,”Setiap penyakit ada obatnya. Jika sakit telah diobati, ia akan sembuh dengan izin Allah”. Bekam merupakan salah satu bentuk pengobatan dalam Islam yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana diriwayatkan Said bin Jubair berkata dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)”.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu,Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam”.
Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memakai bekam sebagai salah satu terapi pengobatan dalam upaya untuk mencari kesembuhan atas penyakit yang kita derita karena cara pengobatan tersebut (bekam) telah Allah tunjukkan kepada umat manusia melalui Rasulullah saw dan para sahabatnya, sebagaimana Allah berfirman,
ANJURAN BERBEKAM
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda : “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu , sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay ) . Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay .” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
MACAM-MACAM BEKAM
1. Bekam Basah (Wet Cupping )
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
2. Bekam Kering (Dry Cupping )
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
3. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina),scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
4. Bekam Cepat (Flash Cupping ) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN BEKAM
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa (sama dengan diagnosa Iridology, mendiagnosa penyakit dari melihat pupil iris pelangi mata pasien).”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
LARANGAN-LARANGAN BEKAM
1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang benar2 ahli dan berpengalaman yang sudah sering menangani pasien yg seperti ini.
WAKTU UNTUK BERBEKAM
1. Berbekam rutin yang baik yang di contohkan rasul, adalah setiap tanggal 17, 19, 21 tiap bulan islam. Kenapa tanggal 17, 19, 21 ??
Jadi, jangan tunda untuk melakukan terapi bekam jika memang anda benar-benar membutuhkan. Sedini mungkin merawat kesehatan kita akan membawa dampak bagus untuk kestabilan kesehatan kita dimasa mendatang, insya Allah.
Wallahu a’lam.
Bekam merupakan istilah yang dikenal dalam bahasa melayu, bahasa arab mengenalnya sebagai Hijamah, dalam bahasa inggris dikenal sebagai cupping, orang cina mengenalnya sebagai gua-sha, sedangkan orang Indonesia mengenalnya sebagai cantuk atau kop.
Bekam mulai dikenal dan dilakukan sejak jaman Mesir kuno, bangsa Mesir kuno pada saat itu dikenal sebagai bangsa yang banyak mengadakan perjalanan jauh untuk berdagang yang tentunya perjalanan tersebut banyak menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman di tubuh. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di tubuh tersebut, mereka berupaya untuk mengeluarkan cairan-cairan darah kotor yang mereka anggap mempengaruhi keseimbangan metabolisme di tubuh. Pada perkembangannya, Bekam kemudian menyebar dan berkembang ke berbagai negara di dunia sebagai salah satu bentuk pengobatan yang ampuh.
Berobat adalah perintah agama, dan banyak hadits Rasulullah saw yang menganjurkannya, sebagaimana yang diriwayatkan dari Usamah bin Syuraik oleh Ahmad ”Aku datang menemui Nabi saw. Dan aku melihat sahabat-sahabatnya seolah-olah di atas kepala mereka ada burung bertengger karena hormat dan takzim mereka kepada Nabi. Akupun memberi salam, lalu duduk. Kemudian datanglaj orang-orang Badui dari sana-sini. Mereka bertanya, ”Ya Rasulullah, apakah kami boleh berobat ?”. Nabi saw bersabda, ”Berobatlah engkau karena Allah ta’ala tidak menaruh sesuatu penyakit, melainkan menyediakan obatnya, kecuali satu penyakit, yaitu penyakit tua”.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud oleh an-Nasa’i, Ibnu Maajah dan Hakim bahwa Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya Allah tidak menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Karena itu, berobatlah engkau !”.
Diriwayatkan oleh Muslim dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda,”Setiap penyakit ada obatnya. Jika sakit telah diobati, ia akan sembuh dengan izin Allah”. Bekam merupakan salah satu bentuk pengobatan dalam Islam yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad saw.
Sebagaimana diriwayatkan Said bin Jubair berkata dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ : شَرْبَةِ
عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
”Kesembuhan dapat diperoleh dengan tiga cara :
Pertama, minum madu. Kedua, dengan pembekaman. Ketiga, dengan besi panas, dan
aku tidak menganjurkan umatku melakukan pengobatan dengan besi panas”. (HR
Bukhari)
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,“Sesungguhnya cara pengobatan paling ideal yang kalian pergunakan adalah hijamah (bekam)”.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu,Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Jika pada sesuatu yang kalian pergunakan untuk berobat itu terdapat kebaikan, maka hal itu adalah bekam”.
Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memakai bekam sebagai salah satu terapi pengobatan dalam upaya untuk mencari kesembuhan atas penyakit yang kita derita karena cara pengobatan tersebut (bekam) telah Allah tunjukkan kepada umat manusia melalui Rasulullah saw dan para sahabatnya, sebagaimana Allah berfirman,
”
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata”. (Al-Ahzab:36)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata”. (Al-Ahzab:36)
ANJURAN BERBEKAM
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda : “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu , sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay ) . Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay .” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
MACAM-MACAM BEKAM
1. Bekam Basah (Wet Cupping )
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
1. Pilih
gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin
besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun
efeknya akan semakin baik.
2. Bersihkan
bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
3. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali
tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
4. Biarkan
selama 3-5 menit.
5. Lepas
gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau
jarum steril.
6. Bekam lagi
posisi yang disayat tadi.
7. Tunggu
selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
8. Lepas
gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam
dan desinfeksi.
9. Bekam lagi
sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10. Oles bekas
sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11. Lakukan
setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
2. Bekam Kering (Dry Cupping )
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
1. Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2. Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat
penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka
tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3. Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri
minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
4. Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang
dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik
lagi.
5. Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi
wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
6. Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak
zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan
bercak-bercak hitam atau blister.
7. Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari
bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu
dilanjutkan lagi pembekaman.
3. Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina),scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
1. Pilih
titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2. Pilih
gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin
besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun
efeknya akan semakin baik.
3. Pijat
bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4. Pompa
gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali
tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise
(memar) kemerahan.
5. Lepas
gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam
selama 2-3 menit.
4. Bekam Cepat (Flash Cupping ) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
1. Pilih titik
bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2. Pilih gelas
bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3. Pompa gelas
bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
4. Lakukan hal
ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
DIAGNOSIS PENYAKIT DENGAN BEKAM
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa (sama dengan diagnosa Iridology, mendiagnosa penyakit dari melihat pupil iris pelangi mata pasien).”
Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1. Bekas
bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini
mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan
channel /saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan
darah statis (darah beku stozel, dalam ilmu medis eksperimen).
2. Bekas bekam
yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini
menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan
dan adanya darah statis (darah beku).
3. Bekas bekam
yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna
yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan
“Qi ” dan darah statis.
4. Bekas bekam
yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya
defisiensi “Yin ”, defisiensi “Qi ” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang
diinduksi oleh defisiensi “Yin ”.
5. Bekas bekam
yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di
dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6. Bekas bekam
yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini
mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
7. Adanya garis-garis
pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini
mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
8. Munculnya
uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya
gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9. Adanya
blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas
yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blistermerupakan reaksi gas
panas toksin.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam
1. Pastikan
bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama
bekam basah).
2. Untuk
pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang
terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3. Posisi bekam
dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih
baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan
posisi berbaring.
4. Untuk
pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya,
apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya.
Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5. Setelah
bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar
badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau
beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya
penyakit.
6. Sebagian
orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini
adalah normal dan akan segera hilang.
7. Pasien
yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus.
Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri
(single use ) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti
sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
8. Pasien
yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati.
Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam
pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini
bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9. Permukaan
kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis
adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan
besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan
jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid ) lalu didesinfeksi
dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini
dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10. Pasien yang
mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan
pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan
minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk
menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
LARANGAN-LARANGAN BEKAM
1. Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru bekam yang benar2 ahli dan berpengalaman yang sudah sering menangani pasien yg seperti ini.
2. Jangan
membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan
(overfatigue ).
3. Jangan
membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit
yang parah seperti ulserasi dan edema.
4. Jangan
membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya
lemah atau di bawah 3 tahun.
5. Penderita
leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6. Penderita
hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia
dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru
bekam yang ahli dan berpengalaman.(alat juga harus dibedakan dan dianjurkan
bawa alat sendiri)
7. Jangan
membekam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan,
setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
8. Jangan
membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9. Jangan
membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang,
varises, tumor.
10. Jangan
membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11. Jangan
memberkam daerah perut terlalu keras
12. Jangan
membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal
mengkudu, omega 3, dls.
13. Jangan
melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua
jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya
minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
14. Tidak
dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung,
kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15. Jangan
melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air
dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam.
Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16. Jangan
membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru
kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17. Jangan
membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18. Jangan
membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di
ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19. Dilarang
membekam area berikut :
• Lubang
alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
• Daerah
sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di
submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus
inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
• Daerah
yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels)
WAKTU UNTUK BERBEKAM
1. Berbekam rutin yang baik yang di contohkan rasul, adalah setiap tanggal 17, 19, 21 tiap bulan islam. Kenapa tanggal 17, 19, 21 ??
2. Pada
tanggal, 17, 19 dan 21 bulan komariah/ islam tersebut puncak darah kotor sedang
bersemayam ditubuh kita. Karenanya dianjurkan melakukan terapi bekam untuk
mengeluarkan darah kotor agar tubuh kita senantiasa fit dan sehat.
3. Waktu-waktu
Berbekam Sesuai Kebiasaan Nabi Diriwayatkan dari ‘Abdullôh bin Mas‘ûd, ia
berkata : Rosululloh Shallallhu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “Sebaik-baik bekam
yang kalian lakukan adalah pada tanggal tujuh belas, sembilan belas, dan dua
puluh satu. (Lihat Shohîh Sunani `t-Tirmidzî, Al-Albânî v (II/204).)
4. Lalu, jika
bukan di tanggal 17. 19 dan 21 anda tiba-tiba sakit, apakah anda harus menunggu
sampai tanggal 17, 19 dan 21 hijriah?? tidak.
5. Karena
tubuh yang kurang sehat, harus segera ditangani. Anda juga tidak ingin
hari-hari anda merasa terganggu karena tubuh yang kurang sehat bukan??
6.
Diriwayatkan pula bahwa beliau Shallallhu ‘Alaihi Wasallam berbekam
setelah me-makan daging kambing beracun.Diriwayatkan pula bahwa beliau berbekam
di punggung telapak kakinya, setelah beliau terjatuh dari atas kuda.
Dari hadits-hadits ini bisa kita ambil kesimpulan
bahwa Nabi Shallallhu ‘Alaihi Wasallam biasa berbekam ketika sakit, beliau
tidak menunggu datang-nya waktu tertentu, andaikata beliau perlu menunggu
waktu, niscaya beliau menunggu waktu setelah ihrom.
Kesimpulannya, jika anda ingin menjaga kesehatan anda, meskipun saat itu
anda tidak sakit, maka berbekam rutin pada pertengahan bulan itu adalah pilihan
terbaik. Dan jika anda merasa mengalami sakit, maka berbekam ketika sakit tentu
lebih baik lagi, karena ketika itu darah lebih bergolak. Artinya, memang tidak
perlu menunggi sampai tgl 17, 19 dan 21.
Jadi, jangan tunda untuk melakukan terapi bekam jika memang anda benar-benar membutuhkan. Sedini mungkin merawat kesehatan kita akan membawa dampak bagus untuk kestabilan kesehatan kita dimasa mendatang, insya Allah.
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment